Kita beribadah dengan tujuan menyembah Allah yang memang patut disembah. Jangan pula kita beribadah itu untuk menyembah nafsu kita dengan cara membina mazmumah.
Setelah memahami bahwa tujuan manusia adalah menyembah Allah, perlu kita pelajari bagaimana cara-cara manusia menyembah Allah. Kemajuan lahir dan batin manusia tidak terpisah. Dengan manusia menyembah Allah secara lengkap dan tepat, maka ajaran Islam akan terlihat cantik.
Cara menyembah Allah ada 3 bahagian, iaitu
1.) Ibadah yang asas : mempelajari, memahami, meyakini, rukun iman, serta mempelajari, memahami dan melaksanakan rukun islam.
2.) Ibadah fadhailul amal : Amalan-amalan yang utama seperti puasa Isnin & Khamis, solat tahajud, solat sunat rawatib, membaca ayat-ayat tasbih, tahmid, tahlil, membaca selawat, dan lain-lain
3.) Ibadah yang umum, yang lebih luas, seluas dunia, iaitu ibadah yang mubah(harus) jadi ibadah asalkan menempuh lima syarat ibadah
Lima syarat ibadah untuk ibadah umum adalah seperti berikut:
1. Niat mesti betul
2. Perkara yang kita buat dibenarkan syariat
3. Pelaksanaan sesuai dengan syariat
4. Natijah (hasil) digunakan sesuai syariat
5. Jangan tertinggal ibadah yang asas
Ibadah yang asas, serta ibadah yang fardhu, kalau kita dapat amalkan sungguh-sungguh lahir dan batin, dengan penuh khusyuk, dapat membuahkan akhlak yang mulia, budi pekerti yang baik, khusnul khulq. Akhlak yang mulia ini merupakan buah ibadah. Sebab itulah Allah menilai ibadah manusia bukan atas dasar banyak tetapi sejauh mana memberi hasil, dapat membuahkan akhlak. Seharusnya makin banyak beribadah, makin halus akhlaknya. Itu yang disebut amal taqwa, amal soleh. Tetapi kalau ibadah banyak tidak membuahkan akhlak mulia, masih lagi dihukum di neraka.
Pernah Rasulullah SAW berkumpul bersama dengan para sahabat, kemudian Rasulullah berkata, saya memiliki seorang tetangga wanita, dia berpuasa siang harinya dan di malam harinya shalat tahajjud, tetapi ia ahli neraka. Sahabat bertanya, bagaimana wanita itu ya Rasulullah, jawab baginda Rasulullah SAW, wanita itu selalu menyakiti tetangga dengan lidahnya. (Tidak ada kebaikan lagi baginya) dia adalah ahli neraka. Kenapa? Sebab ibadah tidak berbuah. Jadi orang yang menyakiti orang lain, ibadahnya tidak melahirkan akhlak.
Sumber:
FB JAKIM
Kategori
- akidah (11)
- Articles in English (23)
- Bantuan dan Amal Jariah (6)
- Berita dan Isu Semasa (68)
- Bersama Tokoh (6)
- Bicara Ulama (89)
- Fatwa (33)
- Foto Story (1)
- Ibadah (120)
- Iklan (3)
- Informasi (35)
- Madah dan Sajak (12)
- Mutiara Kata (5)
- Politik dan Dakwah (237)
- Q & A Soal Jawab (26)
- Renungan (64)
- Tasauf (15)
- Tauhid (15)
- Tazkirah (283)
- Video (12)
Topik Panas
-
Islam ada panduan cara membina rumah.Namun kita lihat sering orang Islam ramai yang terpengaruh menggunakan Feng Shui yang berasal dari ...
-
Marilah kita lihat apa kata ulama ulama silam mengenai Sambutan Maulidur Rasul FAEDAH MAULID Telah berkata Ibnul Jauzi bahwa satu daripada...
-
BAS BERTINGKAT GLOBAL IKHWAN RM800,000 DIBELI SECARA TUNAI Bas bertingkat (double decker) baru milik syarikat GLOBAL IKHWAN SDN BHD t...
-
"Disebutkan bahawa ada seseorang bermimpi bertemu Nabi ﷺ di suatu tempat yang mana tempat itu semuanya bermazhab Imam Syafie.Kemudia...
-
Iman seseorang telah disepakati oleh para ulama boleh menaik dan menurun berdasarkanpelakuan di dalam kehidupan sehariannya. Jika do...
Jumaat, Mac 14, 2014
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan